top of page

Vandalisme Aksi Seni atau Perusakan ?

  • apayanews
  • May 27, 2019
  • 2 min read

Updated: Jul 2, 2019

oleh : fauzan nanda 01716143719

“Kalau kaitan nya aksi coret-coret atau vandalisme terutama di objek wisata yang jelas itu pasti merusak keindahan satu kalau itu sampai terjadi di tempat penting atau sebagainya satu orang yang coret-coret itu tidak bijak bertindak kedua dia tidak memahami itu obyek wisata yang penting kedua secara tidak langsung dia tidak menghargai dirinya sendiri” Ujar Kasi Informasi dan Dokumentasi Dinas Pariwisata Sleman, Kus Endarto



Vandalisme di Flyover Jombor

Pelaku vandalisme beragam mulai dari remaja smp hingga sma bahkan tidak sedikit pula warga yang terlibat dalam aksi vandalisme aksi coret-coret tersebut tidak memandang tempat baik itu fly over ruko rumah warga bahkan tempat wisata tak jarang juga masyarakat mengeluh karena rumah atau rukonya di coret-coret oleh oknum tak bertanggung jawab

Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya)" atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas"


Menurut Farhan Siki dari Street Artis, seni mural atau seni graffiti jalanan berbeda dengan vandal,dari arti saja sudah beda. Farhan Siki, mengatakan betapa pentingnya mengedukasi esensi karya seni kepada masyarakat guna mengubah stigma buruk terhadap karya seni. Sebagian masyarakat,masih menganggap sebuah karya seni, terutama street art sebagai bentuk vandalis.

Menurut Farhan, seni itu tidak bisa terlepas dari keindahan, sementara vandal sifatnya merusak seni. Ia juga menegaskan, sebuah karya seni itu terkonsep dan mempunyai pesan. "Ada yang disuarakan seperti sosial-politik atau isu lingkungan. Sedangkan vandal itu tidak. Hanya asal. Tidak ada nilai dan pesannya," tandasnya.



Vandalisme di Flyover Jombor.

aksi vandalisme atau coret-coret lebih menekan kan identitas dan eksistensi suatu kelompok tertentu sehingga bisa berujung pertikaian atau tawuran antar kelompok hal ini terbukti pada setiap coretan di tempat-tempat tertentu yang melambangkan identitas suatu kelompok Bahkan tindakan vandalisme yang pernah terjadi tidak cukup hanya coret-coret pelaku juga merusak tempat tersebut.Mantan pelaku vandalisme Mas Al mengatakan bahwa vandalisme berkaitan dengan identitas dan eksistensi.


“Vandalisme itu luas mas tujuan utama nya eksistensi yang jelas seperti saya mencoret-coret suatu tembok secara tidak langsung saya memajang inisial entah itu geng,nama,atau suatu komunitas yang saya pegang itu tujuan nya cuma satu mas agar dilihat banyak orang , orang-orang tahu kalau itu ada geng saya,komunitas saya,atau nama saya dan itu juga agar musuh atau rival saya mengetahui disitu ada kelompok saya”


Tindakan vandalisme sudah jelas merusak dan mengotori pemandangan vandalisme juga melambangkan sebuah organisasi atau kelompok tertentu,berbeda dengan seni mural atau street art yang memang memiliki nilai seni dan keindahan bagi yang melihat.

Comments


bottom of page