Limbah Medis di Yogyakarta
- apayanews
- Jul 7, 2019
- 1 min read
Sejumlah rumah sakit di yogyakarta, membuang limbah medis setiap minggunya mencapai 1,5 ton. jumlah itu terdiri atas limbah medis padat dan limbah medis cair, seperti suntikan, jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pecahan gelas, dan pisau bedah.
Penumpukan ini terjadi dikarenakan adanya kendala pengangkutan limbah oleh transporter. di Yogyakarta hanya ada tiga rumah sakit yang memiliki incenerator, diantaranya Rumah Sakit Bethesda, Rumah Sakit Panti Rapih, dan Rumah Sakit Jogja.
“Soalnya kalau dilihat dari biaya itu lebih terjangkau dibanding pakai incenerator sendiri. Selain itu juga kan langsung atau tidak langsung asapnya berdampak sama lingkungan. Tapi kalau itu biasanya udah sosialisi dulu sih sama lingkungan sekitar.” kata Dr. Dian
Untuk mencegah dampak dampak yang akan terjadi pada lingkungan dan kesehatan manusia, rumah sakit di yogyakarta menyimpan limbah medis di tempat pembuangan sementara.
Pengangkutan oleh transporter tergantung kontrak yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Solusi untuk limbah medis yang menumpuk, dengan cara penampungan di tempat pembuangan sementara, yang akan diangkut oleh petugas. dengan itu transporter membawa limbah medis ke tempat pembakaran sampah atau biasa disebut incenerator, yang berada di jawa barat.
“Solusi yang sudah dijalankan sih pakai pihak ketiga atau transporter. Sampahnya kita tampung di TPS yang gak bisa dijangkau langsung sama masyarakat.” ujar Dr. Dian
Untuk perizinan menampung limbah B3, diatur dalam Peraturan Wali Kota Nomor 57 tahun 2010 tentang izin penyimpanan sementara dan pengumpulan B3.
Muthia Syifaani
Comments