Es Jadul Mbah Jumiyo,90 Tahun 40 Kilometer Setiap Harinya
- apayanews
- May 26, 2019
- 1 min read
oleh : fauzan nanda 01716143719
Sehabis subuh beliau mulai membuat daganganya dengan tangan nya mulai menyiapkan bahan dan mencetak.Beralamatkan di tegalurung pandak bantul beliau mengayuh sepeda tuanya yang berkarat sejauh dua puluh kilometer menuju alun-alun kidul Yogyakarta,dengan membawa enam termos berisi es jadul atau lebih dikenal dengan es lilin.Dengan usia yang hampir mencapai satu abad,beliau yang akrab disapa jumiyo atau mbah jumiyo masih tetap bersemangat menjajakan es buatanya .Es jadul buatan nya beraneka ragam rasanya,es tersebut ditusuk menggunakan sebuah stik dan dibalut dengan menggunakan plastik transparan,harga yang dipatok jumiyo juga sangat terjangkau Rp 2.000 sampai Rp 2.500,Bagi yang belum tahu mbah jumiyo,mbah jumiyo sangat khas menjajakan daganganya dengan gerobak berwarna biru dibelakangnya bertuliskan “Es Jadul” ,ditambah peci hitam nya dan siulanya yang terdengar seperti “ayo tuku,ayo tuku (ayo beli,ayo beli)”

Ketika saya tanya,Mbah apakah tidak capek berjualan setiap hari bolak-balik sampai 40 kilometer ? beliau menjawab dengan senyum dan matanya yang sayu “Sampun kulino dilakoni mas,mboten kesel cerak mawon kok (Sudah terbiasa dijalani mas,tak capek dekat saja kok).Pulang nya beliau pun selalu malam kadang jam 11 malam kadang 12 malam,mbah jumiyo juga mengaku bersyukur dari hasilnya es dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,namun kadang ketika musim huja dagangan es nya juga tak laku dengan nada halus “Enggeh alhamdulilah mas,sik iso ngge urip sik syukur (Iya alhamdulillah mas,masih bisa buat hidup masih bersyukur)”.Saat saya tanya lagi,Sudah berapa mbah jualan es jadul ? beliau ketawa bercanda “Kulo bakulan durung suwi mas,lagi wae soko tahun 1960 (Saya jualan belum lama kok mas,baru saja sejak tahun 1960)”.Mbah jumiyo berbicara penuh keyakinan dan kepercayaan kalau setiap hamba mau berusaha,mau ikhtiar,pasti allah jaga hidupnya.
Comments