top of page

Pantai Ngobaran, Balinya Yogyakarta

  • apayanews
  • Jun 16, 2019
  • 2 min read

Updated: Jul 8, 2019

Rahmadhanang Ario S / 01716143716


Berlibur ke Yogyakarta, rasanya belumlah komplit jika tidak serta menjelajah kawasan pantainya. Sudah sejak lama pantai-pantai yang ada di Yogyakarta, khususnya Kabupaten Gunungkidul, memiliki daya tarik tersendiri. Memiliki pasir putih dengan dikelilingi perbukitan, pantai-pantai Gunungkidul mampu memikat para wisatawan dari berbagai daerah. Pilihan pantai untuk dikunjungi pun ada banyak dengan karakteristiknya masing-masing.



Tak hanya sekadar indah, ada pula pantai Gunungkidul yang memiliki karakteristik seperti di Pulau Bali. Pantai itu bernama Ngobaran yang terletak di Dusun Gebang, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Jarak tempuh dari Kota Yogyakarta menuju Pantai Ngobaran adalah sekitar 56 kilometer. Sementara waktu tempuhnya adalah kurang-lebih dua jam.

Pantai Ngobaran ternyata kaya pesona budaya mulai dari pura, masjid yang menghadap ke selatan, hingga potensi kuliner terpendam yaitu landak laut goreng. Letak pantai yang bertebing tinggi ini hanya kurang lebih dua kilometer dari Pantai Ngrenehan.



Bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Tempat peribadatan itu didirikan tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit, di Ngobaran. Orang yang beribadah di tempat ini adalah penganut kepercayaan Kejawan (bukan Kejawen lho). Nama "Kejawan" menurut cerita berasal dari nama salah satu putra Brawijaya V, yaitu Bondhan Kejawan. Pembangun tempat peribadatan ini mengaku sebagai keturunan Brawijaya V dan menunjuk salah satu warga untuk menjaga tempat ini.



Berjalan ke arah kiri dari tempat peribadatan tersebut, Anda akan menemui sebuah Joglo yang digunakan untuk tempat peribadatan pengikut Kejawen. Saat YogYES berkunjung ke tempat ini, beberapa pengikut Kejawen sedang melakukan sembahyangan. Menurut penduduk setempat, kepercayaan Kejawen berbeda dengan Kejawan. Namun mereka sendiri tak begitu mampu menjelaskan perbedaannya.

Bila terus menyusuri jalan setapak yang ada di depan Joglo, anda akan menemukan sebuah kotak batu yang ditumbuhi tanaman kering. Tanaman tersebut dipagari dengan kayu berwarna abu-abu. Titik dimana ranting kering ini tumbuh konon merupakan tempat Brawijaya V berpura-pura membakar diri. Langkah itu ditempuhnya karena Brawijaya V tidak mau berperang melawan anaknya sendiri, Raden Patah (Raja I Demak).

Comments


bottom of page