Pasar Semi Kaki Langit, Tempat Kuliner Tradisional
- apayanews
- May 19, 2019
- 2 min read
Updated: Jul 8, 2019

Rahmadhanang Ario S / 01716143716
Kuliner tradisional merupakan buruan wisatawan Jogja. Melihat peluang tersebut tercetuslah ide dari warga Dlingo Mangunan yang bekerjasama dengan GENPI (Generasi Pesona Indonesia) untuk membuka pasar mini yang menyajikan aneka macam makanan “ndeso” Tradisional. Pasar ini dinamakan “Pasar Semi Kaki Langit”.
Pasar Semi Kaki Langit ini terletak di Desa Wisata Kaki Langit, Dlingo, Imogiri, Bantul. Pasar Semi Kaki Langit ini buka hanya pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 06.00 - 12.00. Pasar Semi Kaki Langit ini dibangun untuk menambah jam berkunjung ke kawasan orang-orang yang sedang berwisata ke Hutan Pinus dan wisata sekitarnya bisa mampir dan mencicip kuliner tradisional tersebut, sekalian beristirahat.
Pasar yang baru mulai buka Desember lalu ini menarik minat pengunjung. Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung yang datang ke sini bertambah setiap minggunya. Mereka rela berangkat pagi hanya untuk menikmati suasana dan mencicip kuliner yang ada.
Apaya.wix.com sempat berbincang dengan Suparman dselaku lurah pasar tempatpenukaran koin, mereka bercerita, Pasar ini dibuat memang Khusus untuk kuliner, khususnya makanan tradisional atau makanan ndeso. "Gagasan ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan untuk menunya setiap stand-nya dibuat berbeda," ujar Suparman.
Beragam makanan tradisional antar lain ada tiwul, pecel, gudeg manggar, dawet ayu, wedang uwuh, kelanan, brongkos, sego ireng, sego goreng dan masih banyak lagi

Apaya.wix.com sempat mencicipi kuliner yang unik dan beda dari yang lain, namanya Gudeg Manggar. Makanan ini mirip seperti Gudeg pada umumnya, tetapi Gudeg ini berbahan dasar Bunga Kelapa bukan Nangka Muda seperti umumnya. Rasanya seperti Gudeg pada umumnya manis manis gurih. Rasanya nikmat, apalagi disantap hangat-hangat dengan nasi merah dan teh hangat
Sambil menyantap makanan, kamu bisa menikmati kesenian tradisional yang ada di panggung di depan stand kuliner. Uniknya, di sini alat pembayarannya bukan berupa uang namun berupa koin kayu yang bernilai 1 (Rp 1000), 2 (Rp 2000) dan 5 (Rp 5000). Kamu bisa menukarkan uangmu dengan koin kayu yang tersedia di Gubuk lurah pasar. Jika pembelanjaan kamu tidak sampai menghabiskan koin, sisa koin itu bisa ditukarkan uang lagi.
Comments